Bali Aga atau dikenal dengan Bali Mula merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut penduduk asli yang sudah tinggal di Pulau Bali sebelum kedatangan masyarakat imigran Kerajaan Hindu Majapahit pada abad ke-16 atau dapat dikatakan pra Hindu. Para penduduk di desa ini memiliki berbagai macam budaya dan tradisi leluhur yang berbeda dan masih dipertahankan  dengan daerah lainnya yang ada di Bali.

Terdapat begitu banyak Desa Bali Aga yang tersebar di berbagai penjuru Pulau Bali dan banyak yang letaknya agak terpencil. Salah satu Desa Bali Aga yang cukup terkenal adalah Desa Trunyan, Desa Tembiran dan Desa Tenganan. Pada kesempatan ini, kita akan membahas mengenai salah satu Desa Bali Aga yang terletak di Karangasem.

desa tenganan

 

Tentang Desa Tenganan

Desa Tenganan atau yang disebut dengan Tenganan Pegeringsinngan merupakan salah satu desa kuno yang masih ada di Bali. Lifestyle atau pola kehidupan masyarakat di desa ini mencerminkan kebudayaan dan adat istiadat Desa Aga yang berbeda dari desa-desa lainnya yang ada di Bali.

 

Keunikan dan Daya Tarik

Di desa ini terdapat banyak sekali keunikan dan kekhasan yang menarik. Mulai dari sistem kemasyarakatan yang dikembangkan di desa ini berbeda dibanding desa lain dan tradisi/ ritual yang ada di desa ini.

Sistem Kemasyarakatan

Masyarakat di desa ini merupakan penduduk asli desa setempat. Sistem perkawinan yang dianut di desa ini adalah sistem parental, dimana perempuan  dan laki-laki memiliki derajat yang sama dan berhak menjadi ahli waris.

Selain itu, penduduk desa ini menganut sistem endogamy dimana masyarakat diharuskan melakukan pernikahan dengan sesama warga Desa Tenganan. Apabila dilanggar, maka warga tersebut tidak diperbolehkan menjadi krama (warga) desa, atau dengan kata lain ia harus keluar dari desa.

Tradisi atau Ritual

Daya tarik selanjutnya adalah terdapat tradisi ritual mekare-kare atau perang padan. Ini merupakan bagian puncak dari prosesi rangkaian upacara Ngusaba Sambah yang digelar setiap Bulan Juni selama 30 hari.

Para pemuda yang beranjak dewasa harus melalui tradisi perang pandan. Setelah perang pandan selesai, para gadis harus menaiki ayunan besar yang terbuat dari kayu memakai kain tradisional berwarna keemasan. Ayunan tersebut diletakkan di halaman desa dan digerakkan oleh dua orang pemuda. Makna dari tradisi ayunan ini merepresentasikan kehidupan yang terus berputar, kadang di atas dan kadang di bawah.

 

Pembuatan Tenun Gringsing

Produk ekonomi kreatif lokal andalan Desa Tenganan Pegringsingan adalah kain tenun gringsing yang sudah mendunia. Kain gringsing ini ditenun dengan teknik ikat ganda. Nah di desa ini kita bisa menyaksikan secara langsung pembuatan kain tenun ini.

Rumah Adat Desa Tenganan yang Unik

Rumah adat desa ini dibangun dari campuran batu merah, batu sungai dan tanah serta ukuran yang relatif sama. Terdapat beragam kerajinan desa yang dipajang di dinding rumah warga seperti ukir-ukiran, anyaman dan kain tenun. Sedangkan atap rumah terbuat dari ijuk menambah ke-estetikan rumah di desa ini. Jika berkunjung di desa ini, kita bisa berfoto ria di rumah adat ini.

 

Lokasi Desa Tenganan

Desa Tenganan berlokasi di Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, Bali. Lokasi ini   berjarak 65 km dari Kota Denpasar dan berjarak 17 km dari ibukota kabupaten, yakni Almapura. Lokasi desa ini juga berjarak sekitar 5 km dari kawasan pariwisata Candidasa.

 

Jika kamu ingin berwisata di Bali, kamu bisa sewa mobil Bali atau memesan paket wisata Bali melalui 777 Bali Tour dengan harga yang murah dan terjangkau.  Kamu bisa mengunjungi Instagram, TikTok, Facebook, website dan WhatsApp 777 Bali Tour untuk mengetahui update promo paket wisata yang menarik. 777 Bali Tour akan membantu perjalanan liburanmu lebih menyenangkan.